Wednesday, September 26, 2012
RESENSI: NACHTMYSTIUM - Silencing Machine
Sukses dengan Assassins: Black Meddle Part 1 dan sequelnya Addicts: Black Meddle Part 2 yang keduanya merupakan salah satu album Black metal yang paling berani. memadukan Black metal dengan unsur psikadelia hingga post-punk dan industrial rock, berhasil membawa NACHTMYSTIUM sebagai salah satu garda depan scene Black metal non-konvensional bersama DEATHSPELL OMEGA dan BLUT AUS NORD.
Bukan Blake Judd kalo tidak menyiapkan kejutan di setiap album NACHTMYSTIUM yang akan dirilis, setiap fans ataupun kritikus selalu menanti hal yang berbeda. di rilisan terbarunya Silencing Machine masih membawa kejutan tersendiri, namun bukan experimentasi yang semakin nyeleneh melainkan Silencing Machine merupakan album Back To The Roots mereka. tapi bagi yang sudah menanti-nanti kembalinya mereka ke sound raw-Black metal seperti di rilisan-rilisan awal mereka (Reign of Malicious atau Demise) akan kecewa, karena Back to The Roots kali ini lebih tepatnya kembali ke sound era-Instinct:Decay yang menjadi album breaktrough mereka 2006 silam.
Silencing Machine merupakan straight foward Black metal album tanpa menghilangkan signature sound mereka yang sudah ter-refined di tiga album sebelumnya. album dibuka dengan track bertempo cepat "Dawn of The Ruins of Jarusalem" dan sedikit sentuhan synth dan vocal Judd Blake yang memekikan merupakan opener sempurna dan it's a black metal as it should be.
Berlanjut ke track ke-dua yang merupakan title track menampilkan sedikit sisi dari Black Meddle, sound Black metal yang dibalut dengan sedikit elemen psikadelia beberapa sentuhan moog synth, semuanya di padukan dengan apik didalam sound raw yang penuh dengan reverb. track-track selanjutnya masih memilih formula yang sama "And I Control You" sedikit membawa middle-eastern influence pada lead guitar juga guitar solo yang "70's"-ism berikutnya "The Lepers of Destitution" dibuka dengan layered guitar yang eksotis ala post-rock sebelum ber-progresi ke tempo yang makin lebih cepat. "Borrowed Hope and Broken Dream" memberi sedikit ruang bernafas dengan sound post-punk yang dibawakan penuh catchy hooks tentunya mengingatkan pendengar dengan Black Meddle.
Track ke-enam "I Wait In Hell" kembali lagi menyajikan lagu bertempo cepat khas Black metal yang penuh dengan blast beat dan tremollo riffing. sebelum dilanjutkan dengan lagu yang kental sekali unsur Industrial nya yaitu "Decimation, Annihilation". ke-tiga track terakhir merupakan roller-coaster lagu bertempo cepat "Reduced to Ashes" yang bertempo sangat cepat dan sangat straight foward Black metal (blast beat and etc.) dilanjutkan dengan mid-tempo "Give Me The Grave" yang cukup catchy dan sesekali di iringi dengan lead guitar yang sedikit bluesy. Di Track pamungkas "These Room In Which We Weep" dimana pendengar disajikan dengan unsur post rock atau rock progresif yang kental sekali. tempo yang mengalir dari lambat ke tempo yang lebih cepat yang sangat epic, belum lagi lirik sangat depressive memberikan atmosfir tersendiri di lagu terkakhir ini.
FINAL SCORE
9.5/10
Labels:
RESENSI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment