CANDLEGOAT "Tenebrosa" Review
dimuat di (http://trvemetalhead.net/)
Format: CD
Label: Grieve Records
Genre : Funeral Doom metal
Score 8.0
Wabah Doom metal sepertinya semakin merebak bagai pandemi, satu persatu bermunculan band-band yang bermain dengan tempo lambat, tidak terkecuali duo Iowa dan Hadesthrone dari Bandung, melalui Candlegoat mereka membawa angin segar pada scene doom lokal yang masih berkutat di area ‘Stoner’. Lewat ‘Tenebrosa’, Candlegoat menyajikan Funeral Doom metal yang suram, berat dan minim perubahan tempo terinspirasi band-band seperti Asunder, Winter, Mournful Congregation, atau Worship.
Dibuka dengan Track ambient, ”Siberia” pendengar langsung dihadapkan dengan aura kelam nan depressive pada ke-6 lagu yang ada di album ini. Patut mendapat perhatian adalah Track 2 “Tenebrosa” dimana kita dapat mendengarkan Funeral Doom yang cukup dapat dinikmati karena perpindahan riff-riff yang cukup melodius. Dan Track 6 “Loss” dengan intro yang ambient yang dilanjutkan dengan riff-riff gitar yang penuh dengan aura “berkabung” yang menjadi ciri khas funeral doom, pemilihan melodi vokal yang memberikan jeda staccato lambat yang sangat depressive. Walaupun mayoritas lagu berdurasi cukup panjang (diatas 10 menit) namun Candlegoat berhasil menciptakan struktur lagu yang cukup variatif membuat lagu bertempo lambat dan durasi panjang menjadi tidak membosankan.
EXHUMATION "Opus Deah" REVIEW
dimuat di: http://radioheyhojkt.blogspot.com/
Format: Cassette
Label : Dunkelheit Produktionen (Germany)/Morbid Bastard Records & Evil Prevails Production (Indonesia)
Genre : Death Metal
Score: 9.0
Dua tahun silam semenjak “Hymn To Your God” dirilis, unit death metal asal Jogjakarta, Exhumation kembali lagi menancapkan eksistensi mereka lewat album kedua yang digadang dengan tajuk “Opus Death”, Apabila pada debut album mereka terpengaruh grup death metal semacam Vader, Ex Deo hingga Behemoth, dalam “Opus Death” terjadi perubahan musikal yang cukup signifikan, di album ini Exhumation bermain death metal tradisionil terpengaruh band-band death metal ‘old-school’ seperti Possessed, Morbid Angel, Sadistic Intent hingga Sarcofago dan Blasphemy, penuh keliaran tremolo riffing, solo gitar yang menggila.
Teknik vokal gruff growl pada album pertama juga telah tergantikan dengan growl ala Jeff Becerra, sedangkan sisi drum penuh dengan gempuran blast beat dan ketukan-ketukan thrashy. 10 trek (2 diantaranya adala outro pada tiap side) Grave, Bones, dan Ghoul menyajikan death metal dengan aransemen yang memorable dan variatif, tidak hanya digeber dengan part-part ngebut tapi masih juga menyediakan ruang bernafas dengan part mid-tempo atau pelan. Salah satu hal yang patut diacungi jempol adalah keberhasilan mereka men-capture sound-sound death metal vintage 80’an, THIS IS DEATH METAL AT IT’S PUREST FORM!!. “OPUS DEATH” merupakan pembuktian Exhumation sebagai salah satu band metal paling berbahaya saat ini.
DJIWO "Cakra Bhirawa" Review
Format: CD
Label: Persetan Records
Genre: Black metal
Score: 8.8
dimuat di (http://trvemetalhead.net/)
Format: CD
Label: Grieve Records
Genre : Funeral Doom metal
Score 8.0
Wabah Doom metal sepertinya semakin merebak bagai pandemi, satu persatu bermunculan band-band yang bermain dengan tempo lambat, tidak terkecuali duo Iowa dan Hadesthrone dari Bandung, melalui Candlegoat mereka membawa angin segar pada scene doom lokal yang masih berkutat di area ‘Stoner’. Lewat ‘Tenebrosa’, Candlegoat menyajikan Funeral Doom metal yang suram, berat dan minim perubahan tempo terinspirasi band-band seperti Asunder, Winter, Mournful Congregation, atau Worship.
Dibuka dengan Track ambient, ”Siberia” pendengar langsung dihadapkan dengan aura kelam nan depressive pada ke-6 lagu yang ada di album ini. Patut mendapat perhatian adalah Track 2 “Tenebrosa” dimana kita dapat mendengarkan Funeral Doom yang cukup dapat dinikmati karena perpindahan riff-riff yang cukup melodius. Dan Track 6 “Loss” dengan intro yang ambient yang dilanjutkan dengan riff-riff gitar yang penuh dengan aura “berkabung” yang menjadi ciri khas funeral doom, pemilihan melodi vokal yang memberikan jeda staccato lambat yang sangat depressive. Walaupun mayoritas lagu berdurasi cukup panjang (diatas 10 menit) namun Candlegoat berhasil menciptakan struktur lagu yang cukup variatif membuat lagu bertempo lambat dan durasi panjang menjadi tidak membosankan.
EXHUMATION "Opus Deah" REVIEW
dimuat di: http://radioheyhojkt.blogspot.com/
Format: Cassette
Label : Dunkelheit Produktionen (Germany)/Morbid Bastard Records & Evil Prevails Production (Indonesia)
Genre : Death Metal
Score: 9.0
Dua tahun silam semenjak “Hymn To Your God” dirilis, unit death metal asal Jogjakarta, Exhumation kembali lagi menancapkan eksistensi mereka lewat album kedua yang digadang dengan tajuk “Opus Death”, Apabila pada debut album mereka terpengaruh grup death metal semacam Vader, Ex Deo hingga Behemoth, dalam “Opus Death” terjadi perubahan musikal yang cukup signifikan, di album ini Exhumation bermain death metal tradisionil terpengaruh band-band death metal ‘old-school’ seperti Possessed, Morbid Angel, Sadistic Intent hingga Sarcofago dan Blasphemy, penuh keliaran tremolo riffing, solo gitar yang menggila.
Teknik vokal gruff growl pada album pertama juga telah tergantikan dengan growl ala Jeff Becerra, sedangkan sisi drum penuh dengan gempuran blast beat dan ketukan-ketukan thrashy. 10 trek (2 diantaranya adala outro pada tiap side) Grave, Bones, dan Ghoul menyajikan death metal dengan aransemen yang memorable dan variatif, tidak hanya digeber dengan part-part ngebut tapi masih juga menyediakan ruang bernafas dengan part mid-tempo atau pelan. Salah satu hal yang patut diacungi jempol adalah keberhasilan mereka men-capture sound-sound death metal vintage 80’an, THIS IS DEATH METAL AT IT’S PUREST FORM!!. “OPUS DEATH” merupakan pembuktian Exhumation sebagai salah satu band metal paling berbahaya saat ini.
DJIWO "Cakra Bhirawa" Review
Format: CD
Label: Persetan Records
Genre: Black metal
Score: 8.8
Bila berbicara tentang black metal dalam konteks tanah air, masih sedikit band atau album yang benar-benar bisa membuat sy tertarik, entah mungkin kurang cocok dengan 'style' black metal atau gimmick yang kurang 'ngena' dan lain sebagainya, mungkin masih dalam hitungan jari grup black metal lokal yang nyangkut di telinga. jadi ketika pertama kali mendengar DJIWO yang kental dengan spiritualisme jawa langsung muncul rasa penasaran (walaupun sebelumnya sudah sering mencoba band pengusung tema sejenis namun kurang masuk).
mini-album yang berisikan 6 lagu Black metal purba nan primitif (terpengaruh Burzum, Darkthrone, Satyricon, Carpathian Forest, Mayhem etc.) Dengan tempo yang cukup variatif banyak part-part anthemik dan memorable khususnya trek 'Cakra Bhirawa', lagu-lagu tempo cepat sperti "Asman" dan "Ardum". hingga track drone doom macam "Aystam" dan "Anuhtiam". Overall lewat Cakra Bhirawa, Djiwo telah berhasil menancapkan eksistensi mereka lewat karya yang cukup berani mulai dari penggarapan tema hingga songwriting-nya dan tentunya ditunjang oleh kualitas produksi dan packaging yang baik.
No comments:
Post a Comment